Fraksi Golkar DPRD Kubar Tinjau Proyek Jalan Muara Karangan: Anggaran Rp9,4 Miliar Belum Tampak Pekerjaan Fisik

Fraksi Golkar DPRD Kutai Barat bersama sejumlah anggota fraksi gabungan dari Partai Hanura, PAN, dan Perindo melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pembangunan jalan poros Kampung Muara Karangan, Kecamatan Mook Manaar Bulatn (MMB), Jumat (3/10/2025). Penulis: Johansyah
Fraksi Golkar DPRD Kutai Barat bersama sejumlah anggota fraksi gabungan dari Partai Hanura, PAN, dan Perindo melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pembangunan jalan poros Kampung Muara Karangan, Kecamatan Mook Manaar Bulatn (MMB), Jumat (3/10/2025). Penulis: Johansyah

Reportase Expose.com, Sendawar – Fraksi Golkar DPRD Kutai Barat bersama sejumlah anggota fraksi gabungan dari Partai Hanura, PAN, dan Perindo melakukan peninjauan langsung ke lokasi proyek pembangunan jalan poros Kampung Muara Karangan, Kecamatan Mook Manaar Bulatn (MMB), Jumat (3/10/2025).

Rombongan dipimpin oleh Ketua Fraksi Golkar, Muhammad Zainuddin,SE, serta didampingi anggota DPRD lainnya yakni Agustinus, H. Sopiansyah, Oktovianus Jack, Rull Riskha Risandi, Erry Sugyanto, Rosaliyen, dan Minarsih.

Bacaan Lainnya

Dalam keterangannya kepada Reportaseexpose.com, Zainuddin menyoroti keterlambatan proyek yang menurut rencana seharusnya sudah dimulai sejak Agustus lalu. Ia menegaskan bahwa DPRD memiliki fungsi pengawasan terhadap jalannya pembangunan, terlebih proyek ini menelan anggaran cukup besar.

“Sesuai fungsi kami di DPRD untuk mengontrol pembangunan yang dibiayai oleh negara, kami sangat menyayangkan proyek ini belum juga berjalan. Anggarannya hampir Rp9 miliar lebih, dan seharusnya sudah dimulai sejak Agustus. Ini ada apa?” tegas Zainuddin di lokasi proyek.

Meski demikian, Zainuddin tetap optimis proyek ini bisa rampung sesuai jadwal yang ditetapkan.

“Harapan kita, pekerjaan ini dapat selesai tepat waktu sesuai kalender kerja, yakni Desember mendatang,” tambahnya singkat.

Hal senada juga disampaikan oleh anggota Fraksi lainnya, Rull Riskha Risandi. Ia menilai bahwa progres proyek sangat lambat karena hingga awal Oktober belum terlihat aktivitas pembangunan berarti.

“Pekerjaan seharusnya sudah dimulai sejak Agustus. Namun sampai hari ini belum ada tanda-tanda dimulainya pekerjaan fisik, yang tampak baru sebatas persiapan material,” ujar Riskha.

Menanggapi hal tersebut, Penata Kelola Jalan dan Jembatan pada Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kutai Barat, Ronny Irawan, menjelaskan bahwa proyek rekonstruksi jalan sepanjang 1,3 kilometer itu dikerjakan oleh CV. Dian Berkarya, dengan nilai kontrak Rp9,4 miliar yang bersumber dari APBD Murni Tahun Anggaran 2025.

“Memang ada sedikit keterlambatan karena sebelum pekerjaan bisa dimulai, harus ada kesiapan laboratorium, khususnya job mix formula. Tanpa itu, kami tidak bisa mencampur material secara sembarangan. Tapi kami optimis pekerjaan bisa diselesaikan tepat waktu, “ tutup Ronny.

Menurut Ronny, keterlambatan terjadi karena proses administrasi teknis yang belum tuntas termasuk SK KPA mungkin hari ini baru terbit kata Ronny.

Penulis: Johansyah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *