Kutai Barat Reportase Expose.com – Pilkada Kutai Barat tahun ini mencatat sejarah unik dengan pertarungan antara kakak dan adik kandung, yang meski bersaing memperebutkan kursi empuk di kantor bupati Kutai Barat (Kubar).
Diketahui khalayak ramai, Alexander Edmond akrab disapa Momon merupakan putra sulung dari pasangan Ismail Thomas dan Lucia Mayo yang akan menjadi kompetitor maju di pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 pada 27 November mendatang.
Namun kehadiran Momon di percaturan politik kali ini sebagai bakal calon wakil bupati yang akan mendampingi Sahadi maju sebagai bakal calon bupati.
Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati, Sahadi -Alexander Edmond (DIAMOND) ditopang tiga partai politik pengusung di Kutai Barat yaitu, Partai Persatuan Indonesia (Perindo) yang dinakhodai Minarsih, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) yang di ketuai Herry Lukman kemudian Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) yang di pimpin H Aula.
Sementara pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Kubar, Frederick Edwin – Nanang Adriani (FENA) diusung partai gemuk, ada 11 partai, diantaranya PDI Perjuangan, Gerindra, Demokrat, PKS, PKB, PAN, Nasdem, Gelora, PPP, PSI dan Partai Umat.
Berbeda dengan sang adik, Frederick Edwin akrab disapa Edwin ia merupakan putra bungsu mantan bupati dua periode Kutai Barat, Ismail Thomas ini lebih memilih menjadi bakal calon bupati Kubar 2024. Diketahui Edwin didampingi Nanang Adriani sebagai bakal calon wakil bupati Kubar.
Bertarungnya dua putra sang maestro ini menjadi perhatian serius khususnya di kalangan masyarakat Kutai Barat. Bukti memanasnya suhu politik tersebut diantaranya saling perang status dan beragam komentar di media sosial/Facebook.
Namun ada hal menarik, sang kakak Alexander Edmond (Momon) dan sang Adik Frederick Edwin (Edwin) tampak baik-baik saja, hal itu terlihat pada foto yang beredar dimana mereka berdua saling duduk berdampingan usai mengikuti tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdoel Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda, sejak 30 Agustus hingga 2 September 2024.
Meski begitu, mereka berdua tetap menjaga hubungan keluarga dengan baik. Di sisi lain, suasana panas justru terjadi di antara tim sukses (timses) masing-masing kandidat yang sering kali terlibat dalam perselisihan di medsos.
Meskipun keduanya berada di kubu politik yang berbeda, kedua kandidat, yakni Momon dan Adiknya, Edwin menunjukkan sikap sportif dan saling menghormati sepanjang masa. Mereka bahkan sempat terlihat duduk bersama usai mengikuti tes kesehatan, hal itu menandakan bahwa hubungan keluarga mereka tetap erat dan harmonis.
Namun, suasana sebaliknya terlihat di antara para pendukung masing-masing. Timses kedua kandidat saling melontarkan kritik tajam di media sosial.
Di tengah ketegangan antar tim sukses, masyarakat Kubar justru memuji sikap dewasa kedua kandidat yang tetap menjunjung tinggi persaudaraan dan nilai-nilai demokrasi. Mereka berharap semangat damai ini bisa meredakan perselisihan di kalangan pendukung dan menjadi contoh positif bagi dunia politik Indonesia.
Diharapkan pilkada tahun ini bisa menjadi contoh di republik ini agar tetap kondusif, aman dan tentram. Mengingat sosok Ismail Thomas merupakan tokoh besar yang hingga kini masih menorehkan nama besar sebagai orang yang bijak dan Arif.
Sementara Fx Yapan merupakan figur legendaris dalam memainkan peran perpolitikan di Kubar sudah menyandang gelar si tangan dingin rajanya politik pernah dua kali menjadi ketua timses THD I dan THD II untuk mendudukkan Ismail Thomas dan H Didik Effendi menjadi bupati dan wakil bupati Kutai Barat selama dua periode (2006-2016).
Pilkada Kutai Barat kali ini menjadi bukti bahwa persaingan politik tidak harus merusak hubungan kekeluargaan, meskipun semangat pendukung masing-masing kandidat tetap memanas.
Pemred: Johansyah..