Sendawar Reportase Expose.com – Pondok Pesantren Sekolah Menengah Pertama Integral Hidayatullah (SMP-IH) Kabupaten Kutai Barat (Kubar) menggelar acara Akhirussanah atau penamatan santri Angkatan ke-XIII Tahun 2025. Kegiatan ini dilangsungkan secara khidmat pada Selasa, 15 Dzulqo’dah 1446 H / 13 Mei 2025 M di Aula Serbaguna Ponpes Hidayatullah, Kelurahan Melak Ulu, Kecamatan Melak.
Acara dibuka dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an oleh santri M. Fakhri Efendi dan dihadiri oleh para guru, pembina pondok, serta orang tua santri. Kegiatan ini menjadi puncak dari perjalanan spiritual dan akademik santri selama menempuh pendidikan di pondok.
Sebanyak 25 santri resmi ditamatkan tahun ini, terdiri dari 13 santri putra dan 12 santri putri tingkat SMP, serta 6 santri putra dan 7 santri putri dari program khusus Tahfidz Al-Qur’an 30 Juz.
Kepala SMP Integral Hidayatullah Kutai Barat, Abdan Qoribullah, S.Kom.I, menyampaikan rasa syukurnya atas amanah yang telah diberikan oleh para orang tua santri selama proses pendidikan.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan. Di ujung perjalanan ini, kami kembalikan anak-anak ini kepada orang tua mereka, namun dengan tambahan bekal ilmu agama dan adab. Sebab, amal yang tidak terputus setelah kematian adalah ilmu yang bermanfaat. Semoga apa yang telah mereka pelajari menjadi amal jariyah, tidak hanya bagi mereka, tetapi juga bagi kami yang turut mendampingi,” ujarnya penuh haru.
Sementara itu, Pembina Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah, Ust. Syafrudin Kosasih, S.Pd, dalam sambutannya berpesan agar para alumni tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga menjunjung tinggi akhlak mulia.
“Kami berharap para alumni terus tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, menjaga nilai-nilai pondok, dan terus melanjutkan proses belajar di mana pun mereka berada. Keberhasilan ini bukan hanya milik mereka, tapi juga menjadi kebanggaan bagi orang tua dan guru-guru mereka,” ucap Syafrudin.
Senada dengan itu, Komite Sekolah, Ust. H. Abdul Aziz, S.Ag, turut menyampaikan apresiasi terhadap capaian para santri, khususnya dalam program tahfidz.
“Kami bangga karena SMP Integral Hidayatullah telah mampu mencetak para hafidz Al-Qur’an. Ini adalah prestasi luar biasa dan menjadi kebanggaan besar bagi kami semua,” katanya.
Rangkaian acara kemudian dilanjutkan dengan prosesi penyematan tanda kelulusan dan penyerahan Sertifikat Tahfidz kepada santri. Suasana penuh haru menyelimuti prosesi tersebut, di mana tangis dan tawa bercampur menyambut momen yang tak akan terulang.
Tak ketinggalan, penyerahan cinderamata dari santri kepada para guru menambah kesan hangat dalam kebersamaan mereka.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan berbasis pesantren tidak hanya menekankan aspek akademik, tetapi juga membentuk karakter dan spiritualitas santri sebagai bekal untuk menghadapi masa depan serta berguna bagi bangsa dan negara
Penulis: Johansyah.