Kutai Barat Reportase Expose.com – Bupati Kutai Barat (Kubar), Fx. Yapan kembali menyoroti terkait soal jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) di Kelurahan Melak Ilir kecamatan Melak – Kubar yang hingga kini masih menjadi saksi bisu alias mangkrak.
Diketahui, jembatan ATJ tersebut merupakan proyek multiyears yang mulai dibangun mantan bupati Kubar, Ismael Thomas sejak 2012 silam.
Hal itu disampaikan Fx. Yapan pada pembukaan pengukuhan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kutai Barat, Kamis (31/10/2024).
Yapan menyebutkan, dari dulu sampai sekarang isu soal jembatan ATJ yang mangkrak itu selalu dilemparkan kepada dirinya yang menyebutkan kenapa tidak ada niat meneruskan pembangunan jembatan ATJ yang merupakan warisan mantan bupati Kubar dua periode, Ismael Thomas.
Hal itu menuai tanggapan dari Fx Yapan terkait tudingan terhadap tiga proyek raksasa yang mangkrak seperti, jembatan ATJ, jalan Bung Karno atau jalan ke Mecelew dan pelabuhan pelabuhan Royok.
“Biar aja dia berkoar, karena begini dia mempersalahkan saya tidak mau menyelesaikan jembatan, mempersalahkan saya tidak menyelesaikan jalan dua jalur, mempersalahkan saya tidak menyelesaikan Pelabuhan. Itu kan, kalau masyarakat tahu itu proyek multiyears, aturan proyek multiyears itu harus selesai pada tahun jamak titik, tidak boleh melebihi masa jabatan titik, “tegas Yapan kepada wartawan.
Diketahui, isu jembatan ATJ itu selalu muncul terutama pada momentum pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kutai Barat. Ironisnya, jembatan ATJ yang dibangun di era Ismael Thomas itu justru dibebankan di zamannya Fx Yapan atau Yakan I dan Yakan II yang selalu disalahkan, bak pepatah mengatakan, lempar batu sembunyi tangan, orang makan nangka Fx Yapan kena getahnya.
Meski begitu, bupati Kubar Fx. Yapan tak tinggal diam, ia pun meminta masyarakat harus tahu terkait tiga proyek multiyears yang merupakan warisan dari Ismael Thomas.
“Kalau masyarakat tahu, itu jembatan siapapun tidak ada yang berani meneruskan jembatan ATJ, jalan Menceleo maupun Pelabuhan karena itu proyek multiyears, makanya saya tidak berani membuat proyek multiyears, ” ungkap Yapan saat pengukuhan BPK se-kecamatan Muara Pahu baru-baru ini.
Yapan juga mencontohkan, seperti proyek Hambalang, ia menyebutkan bahwa tidak ada yang berani mengambil resiko.
Hal senada juga disampaikan ketua DPRD Kubar, Ridwai mengapa dua proyek ini tidak bisa di selesaikan ternyata ada kaitannya dengan aspek hukum.
“Dan setelah kita mempertanyakan terkait dengan persoalan tidak berlanjutnya dua kegiatan ini ternyata ini ada kaitannya dengan aspek hukum. Untuk jembatan ini memang ada persoalan hukum. Kami di DPRD ini dan pemerintah sudah menganggarkan beberapa tahun yang sudah lewat tapi semuanya ini tidak bisa dipaksakan oleh karena ada persoalan hukum, karena persoalan hukum itu terkait dengan jembatan ATJ itu, “kata Ridwai.
“Nah kalau jembatan itu di paksakan untuk dilanjutkan pasti ada persoalan baru lagi muncul, jadi pemerintah dan DPRD untuk sementara ini tidak bisa menyelesaikan itu, “tegas Ridwai di kutip dari tayangan video RRI Sendawar pada hasil rapat kerja DPRD dengan pemkab Kubar 10/2/2020.
Artinya ketua DPRD Kutai Barat sepakat dengan bupati Kubar Fx Yapan bahwa jembatan ATJ itu masih meninggalkan persoalan hukum.
Hal itu juga terjadi di Kutai Barat seperti jembatan ATJ, jalan Menceleo dan pelabuhan karena semuanya merupakan proyek multiyears. Apa lagi menurut Yapan jembatan ATJ itu masih menyisakan persoalan hukum.
Penulis: Johansyah.