Kutai Barat Reportase Expose.com – Ketua DPRD Kabupaten Kutai Barat, Ridwai, mengakui bahwa ia pernah menyatakan di publik bahwa Bupati Fx. Yapan tidak memiliki niat untuk membangun Kutai Barat.
Pernyataan tersebut disampaikan Ridwai usai mengikuti pengucapan sumpah janji peresmian pimpinan DPRD untuk masa jabatan 2024-2029, dalam rapat paripurna istimewa pada Selasa, 22 Oktober 2024.
Ridwai menyoroti masalah pembangunan yang terhambat di era kepemimpinan Bupati Fx. Yapan. Ia menilai bahwa beberapa proyek, seperti jalan Mencelew, telah terabaikan dan menyebut ini sebagai persoalan serius.
“Kami dari DPRD sangat menyoroti terkait pembangunan sebelum era bupati saat ini, yang seharusnya dilanjutkan,” ungkap Ridwai.
Dalam sambutannya, Bupati Fx. Yapan menyindir Ridwai dengan pernyataan yang seakan ditujukan kepada Ketua DPRD.
“Lain ayam yang masuk ke rumah, kucing tidur di pentong, lain yang mencalonkan bupati saya jadi sasaran,” sindir Yapan.
Menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 27 November, ketegangan antara Bupati Fx. Yapan dan Ridwai semakin memanas.
Ridwai, yang merupakan pengurus DPC PDIP, mengusung calon bupati FENA, sementara Fx. Yapan mendukung adiknya, Sahadi, sebagai calon bupati.
Ridwai juga mengkritik Bupati Fx. Yapan terkait pembangunan Jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) yang belum terealisasi. Sementara Fx Yapan menyatakan bahwa proyek tersebut terhambat oleh persoalan hukum. Kemudian, Ridwai berpendapat bahwa jika ada masalah hukum, seharusnya ada upaya untuk mencarikan solusinya.
Namun sangat disayangkan pernyataan ketua DPRD Kubar, Ridwai tersebut tidak berdasarkan analisis hukum, dia beranggapan bahwa persoalan hukum yang mendera pada jembatan ATJ tersebut mungkin dikiranya itu urusan bupati Fx Yapan.
Oleh sebeb itulah Ridwai meminta pemerintah daerah mencari tahu persoalan hukum pada ATJ tersebut.
Semoga Masyarakat Kutai Barat yang semakin cerdas dapat menganalisa Dimana letak persoalan jembatan Aji Tulur Jejangkat (ATJ) itu hingga kini kenapa belum ada pihak yang berani untuk menyelesaikannya.
Penulis: Johansyah.