Kutai Barat reportaseexpose.com – Suasana politik di Kutai Barat memanas jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dua sosok yang menarik perhatian adalah anak-anak mantan Bupati Kutai Barat (Kubar) dua periode, Ismail Thomas yang akan bersaing merebut kursi bupati dan kursi wakil bupati. Kedua anaknya, yaitu Anak Pertama Alexander Edmond dan Anak Kedua Frederick Edwin telah mendeklarasikan pencalonan mereka, mengundang perdebatan dan antusiasme di kalangan masyarakat Kubar.
Ismail Thomas, yang pernah menjabat sebagai bupati Kubar selama dua periode, dikenal sebagai tokoh berpengaruh di Kubar. Kini, warisannya berlanjut melalui kedua anaknya yang memiliki visi dan strategi masing-masing untuk membawa Kutai Barat ke arah yang lebih baik.
Meskipun berasal dari keluarga yang sama, kedua calon ini menawarkan pandangan politik dan program kerja yang berbeda. Anak pertama, Alexander Edmond akrab disapa Momon Anak Pertama lebih menekankan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi lokal, sementara Anak Kedua, Frederick Edwin akrab disapa Edwin berfokus pada peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan.
Persaingan ini menjadi perhatian publik, mengingat kuatnya pengaruh keluarga Thomas di wilayah Kubar. Para pendukung kedua calon sudah mulai menggelar berbagai kegiatan kampanye dan sosialisasi di masyarakat, menunjukkan betapa kompetitifnya Pilkada kali ini.
Dengan latar belakang politik yang kuat dan jaringan luas, kedua calon ini diperkirakan akan menjadi kontestan terkuat dalam Pilkada Kubar. Para analis politik memperkirakan bahwa pemilihan ini tidak hanya akan menjadi persaingan antar kandidat, tetapi juga menjadi ajang penentuan arah masa depan Kutai Barat dalam beberapa tahun mendatang.
Masyarakat Kubar kini menantikan siapa yang akan mampu membawa perubahan nyata bagi daerah ini, sekaligus menjaga kestabilan dan kemajuan yang telah dicapai selama pemerintahan sebelumnya. Pilkada ini diperkirakan akan menjadi salah satu yang paling menarik dalam sejarah Kutai Barat.
Calon bupati dan wakil bupati, Sahadi – Alexander Edmond (DIAMOND) telah resmi mendaftarkan diri di KPU Kubar. Selasa (27/8/2024), diiringi ribuan pendukung, simpatisan dan tim sukses mengawal Sahadi – Alexander Edmond datang ke KPU, kemudian oleh KPU berkas Diamond dinyatakan lengkap dan sah sebagai peserta Pilkada 27 November mendatang.
Dalam pidato politiknya, calon bupati Kutai Barat, Sahadi mengatakan, pihaknya merasa yakin dan percaya diri bahwa Diamond akan menjadi pemenang di Pilkada Kubar. Sebab menurut mantan Asisten III Administrasi Umum Setdakab Kubar, Sahadi masyarakat sudah pintar semua.
“Kita tidak hanya berjanji seperti yang lain, tetapi kita sudah terbukti dan teruji,” kata Sahadi usai KPU Kubar menyatakan berkas Diamond lengkap.
Sementara itu, pasangan calon bupati dan wakil bupati, Frederick Edwin – Nanang Adriani, baru akan mendaftarkan diri ke KPU Rabu 28 Agustus 2024.
Dalam perjalanan politiknya, Frederick Edwin putra bungsu Ismail Thomas sendiri sudah dua tahun bersosialisasi ke masyarakat Kubar dengan kegiatan sosialnya dalam misi kemanusiaan.
Calon bupati Kubar, Frederick Edwin didampingi Nanang Adriani sebagai calon wakil bupati sudah berkeliling di pelosok pedesaan di wilayah Kubar yang di kenal dengan berbagi beras dan lainnya.
Diketahui, calon wakil bupati Nanang Adriani juga orang birokrasi tulen, sepak terjangnya di pemerintahan sudah tak diragukan lagi selama dalam meniti kariernya.
Sementara itu, calon bupati Kubar Frederick Edwin sendiri masih menggeluti berbagai usaha yang dimotori sendiri.
Dalam sambutannya, Sahadi sedikit nyerempet lawan politiknya terkait pembagian beras dan lainnya itu ambil saja katanya.
“Ya, kalau mereka kasih ambil saja,” pungkas Sahadi diatas pentas yang disediakan KPU.
Sementara, calon bupati dan wakil bupati periode 2024-2029, Frederick Edwin – Nanang Adriani (FENA) akan datang ke KPU pada hari Rabu 28 Agustus untuk mendaftarkan diri sebagai peserta di pilkada mendatang.
Menurut beberapa sumber yang dihimpun media ini, para pendukung, simpatisan dan timses akan mengawal FENA ke KPU Kubar dengan kekuatan massa sekitar tujuh ribu orang, tentu dengan sebanyak itu menjadikan FENA spektakuler dalam sejarah mendaftar di KPU.
Reporter: Johansyah.