REPORTASE EXPOSE.COM, SENDAWAR – Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-80 menjadi momen reflektif di berbagai penjuru negeri, tak terkecuali di Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kalimantan Timur. Dalam suasana penuh khidmat, Bupati Kutai Barat, Frederick Edwin, menyampaikan seruan penting agar semangat kemerdekaan tidak hanya dirayakan secara seremonial, melainkan diwujudkan dalam aksi nyata membangun daerah dan bangsa.
“Untuk mengisi kemerdekaan ini, kami berharap setiap warga, khususnya di Kutai Barat, bisa berkontribusi lewat kegiatan konkret dan prestasi nyata. Baik di bidang pendidikan, sosial budaya, ekonomi, hingga politik,” ujar Edwin kepada wartawan, Minggu (17/8/2025).
Jadikan Perjuangan Pahlawan sebagai Inspirasi
Bupati Edwin menekankan bahwa semangat perjuangan para pahlawan harus menjadi inspirasi bagi generasi masa kini. Bila dulu para pendiri bangsa mengorbankan jiwa dan raga untuk merebut kemerdekaan, kini tugas masyarakat adalah menjaganya dengan kontribusi nyata di berbagai sektor kehidupan.
Di bidang pendidikan, generasi muda didorong untuk menuntut ilmu secara serius dan berprestasi. Dalam aspek sosial dan budaya, masyarakat diajak menjaga nilai-nilai kearifan lokal, sembari tetap terbuka terhadap perkembangan zaman. Sedangkan dalam sektor ekonomi, warga diimbau agar kreatif menggali dan mengembangkan potensi daerah agar memiliki daya saing.
“Kemerdekaan tidak boleh berhenti di seremoni. Semangatnya harus hadir dalam keseharian kita. Anak-anak sekolah, para pemuda, orang tua semua bisa ikut berperan,” ungkap putra bungsu mantan Bupati Kubar dua periode, Ismail Thomas.
Soroti Infrastruktur: Jalan Samarinda–Kubar Harus Jadi Prioritas
Dalam kesempatan yang sama, Edwin juga menyoroti salah satu tantangan utama pembangunan di Kubar, yakni infrastruktur jalan penghubung dari Samarinda ke Kutai Barat yang hingga kini belum tuntas diperbaiki.
“Jalan dari Samarinda ke Kubar masih ada yang belum selesai. Kami berharap pemerintah pusat bisa segera mempercepat perbaikannya. Ini bukan sekadar soal kenyamanan, tapi juga menyangkut akses ekonomi, pelayanan publik, hingga kesehatan,” tegas Edwin anak mantan anggota DPR RI.
Ia menjelaskan, jalan yang rusak tidak hanya menyulitkan mobilitas masyarakat, tetapi juga meningkatkan biaya logistik, menghambat distribusi hasil bumi, serta membatasi akses masyarakat pedalaman terhadap layanan dasar.
“Kami paham ada keterbatasan anggaran di pusat karena efisiensi. Tapi masyarakat tetap berharap besar agar proyek ini segera rampung,” imbuhnya.
Dampak Luas Jika Jalan Diperbaiki
Frederick Edwin meyakini bahwa selesainya perbaikan infrastruktur jalan akan membawa multiplier effect bagi Kutai Barat. Distribusi hasil pertanian dan perkebunan akan lebih lancar, harga jual menjadi lebih kompetitif, dan akses pariwisata serta investasi akan terbuka lebar.
“Jika akses baik, masyarakat lebih mudah menjual hasil bumi. Investor pun tak ragu masuk karena transportasi lancar. Efeknya besar bagi ekonomi daerah,” tuturnya.
Selain itu, aspek sosial seperti pendidikan dan kesehatan juga akan sangat terbantu. Petugas medis, guru, serta logistik pendidikan akan lebih mudah menjangkau wilayah pelosok.
“Bagi kami, infrastruktur jalan bukan sekadar tempat kendaraan lewat. Ini menyangkut kualitas hidup masyarakat,” tegasnya
Ajak Warga Jaga Semangat Gotong Royong
Di akhir pesannya, Bupati Kutai Barat mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan momentum kemerdekaan ke-80 ini sebagai titik balik memperkuat semangat gotong royong dan komitmen membangun daerah.
“Pahlawan kita dulu berjuang dengan pengorbanan besar. Sekarang giliran kita mengisinya dengan kerja nyata, inovasi, dan prestasi. Itulah cara kita menghargai kemerdekaan,” pungkas Edwin.
Ia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus menjalin koordinasi dengan pemerintah pusat agar pembangunan di Kutai Barat tidak tertinggal dari daerah lain.
“Perjalanan ini panjang, tapi jika kita bersatu, saya optimistis Kutai Barat bisa sejajar dan bersaing dengan daerah lain di Indonesia,” ujar nyonya Maria Christina Mozes Edwin.
Penulis: Johansyah