Sendawar, Reportase Expose.com – Warga Kecamatan Bentian Besar, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), baru-baru ini memasang spanduk yang bertuliskan, “Mulai hari ini jalan ditutup, CPO dan Truk Sawit di-stop.” Spanduk tersebut menjadi bentuk protes terhadap kerusakan parah jalan yang sering dilalui oleh truk angkutan Tandan Buah Segar (TBS) dan Crude Palm Oil (CPO) dari perusahaan kelapa sawit di kawasan tersebut.
Baca juga berita terkait:
Salah satu warga, Rusma, yang berasal dari Desa Dilangputi, Kecamatan Bentian Besar, mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap kondisi jalan yang semakin buruk. Menurutnya, jalan tersebut adalah satu-satunya akses utama yang digunakan warga untuk berbagai keperluan, termasuk berobat ke Rumah Sakit Umum Daerah Harapan Insan Sendawar (RSUD-HIS) dan berbelanja ke Barong Tongkok.
“Kami warga Bentian merasa terabaikan, seolah-olah belum merdeka. Jalan di Bentian Besar ini rusak parah, dan kalau ada yang sakit keras, tidak ada jalan lain. Kami hanya mengandalkan jalan ini,” ujar Rusma kepada Reportase Expose, Kamis (30/1/2025).
Rusma menegaskan, jalan tersebut dibangun dengan uang rakyat, bukan uang perusahaan. Oleh karena itu, ia meminta agar perusahaan perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di wilayah Bentian Besar bertanggung jawab atas kerusakan jalan tersebut.
“Kami mohon kepada pemerintah dan perusahaan sawit untuk segera memperbaiki jalan kami. Jalan ini tidak hanya digunakan untuk membawa hasil kebun dan dagangan, tetapi juga untuk mengangkut orang sakit, termasuk suami saya yang sedang menjalani perawatan medis,” tambahnya.
Rusma juga mengungkapkan rasa khawatirnya karena kondisi jalan yang rusak parah membuatnya takut pulang ke Bentian.
“Saya tidak berani pulang ke Bentian sekarang, karena suami saya sakit jantung. Saya khawatir kalau kondisinya memburuk, kami tidak bisa keluar dari Bentian karena jalan yang sangat rusak,” kata Rusma dengan nada cemas.
Kehadiran ratusan truk yang beroperasi di perusahaan-perusahaan sawit tersebut telah memberikan keuntungan besar, namun sayangnya, tidak ada upaya untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat aktivitas angkutan mereka. Bahkan, beberapa pihak yang terlibat dalam angkutan CPO tampak hanya fokus pada keuntungan, tanpa memperhatikan penderitaan warga Bentian Besar.
Harapan besar kini tertuju pada perusahaan-perusahaan sawit dan pemerintah agar segera turun tangan memperbaiki jalan yang rusak akibat ulah mereka sendiri, demi kelancaran akses masyarakat Bentian Besar yang semakin terpinggirkan.
Penulis: Johansyah