Kadat Sekolaq Darat Ultimatum Perusahaan Sawit: Jalan Tak Diperbaiki, Kami Akan Bertahan

Sendawar, Reportase expose.com – Warga Kampung Sekolaq Darat, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), kembali melakukan aksi protes dengan menanam pohon kelapa sawit di jalan utama yang menghubungkan Kampung Sekolaq Darat dengan Kampung Sumbersari, Kecamatan Barong Tongkok. Aksi ini berlangsung pada Senin siang, 20 Januari 2025.

Belasan unit truk CPO parkir lantaran dilarang warga melintas karena jalan rusak
Belasan unit truk CPO parkir lantaran dilarang warga melintas karena jalan rusak.

Protes tersebut dipicu oleh kerusakan parah jalan yang disebabkan oleh truk-truk pengangkut minyak kelapa sawit (CPO) dari empat perusahaan perkebunan sawit PT Kruing Lestari Jaya, PT Fangiono Group, PT KAL, PT CAK MANTAR dan PT BCPA yang beroperasi di wilayah Kutai Barat. Selama bertahun-tahun, jalan ini menjadi satu-satunya akses bagi perusahaan menuju pelabuhan CPO di Karang Rejo.

Bacaan Lainnya

Kepala Adat (Kadat) Kecamatan Sekolaq Darat, Yurang, menegaskan bahwa aksi tanam pohon ini akan terus diawasi hingga pihak perusahaan menunjukkan tanggung jawab atas perbaikan jalan.

“Kami hanya meminta satu hal: perusahaan perkebunan kelapa sawit harus memperbaiki jalan yang telah mereka hancurkan,” ujar Yurang kepada Reportase expose. Selasa (21/1/2025) sore.

Yurang menambahkan, jika perusahaan tetap tidak menunjukkan niat untuk memperbaiki jalan, maka warga akan melarang truk-truk pengangkut CPO melintasi wilayah Sekolaq Darat.

“Baru saja kami mendapat kabar dari Kasat Intel Polres Kubar bahwa perusahaan telah berkomitmen untuk memperbaiki jalan mulai hari ini. Itu janji mereka,” ungkap Yurang.

Menurut Yurang, aksi ini merupakan puncak kekesalan warga atas sikap perusahaan yang dinilai tidak peduli terhadap kepentingan masyarakat dan hanya fokus pada keuntungan semata.

Protes ini juga menarik perhatian Wakil Bupati Kutai Barat terpilih, Nanang Adriani, yang menyempatkan diri untuk meninjau lokasi. Nanang berdialog langsung dengan Kepala Adat dan warga setempat guna mencari solusi atas masalah tersebut.

Penulis: Johansyah

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *