Kutai Barat reportaseexpose.com – Pemilihan kepala daerah (Pilkada) pada 27 November 2024 di bumi tanaa purai ngeriman sisa 55 hari lagi. Ada tiga paslon bupati dan wakil bupati peserta pilkada akan bersaing merebut hati masyarakat. Siapa yang layak dipilih untuk memimpin Kutai Barat ke depan?
Pasangan calon bupati dan wakil bupati berdasarkan Nomor urut. (FENA) – Frederick Edwind-Nanang Adriani dengan Nomor urut 1. (AHJI) – Ahmad syaiful Acong-Jainudin Nomor urut 2. Kemudian (DIAMOND) Nomor urut 3.
Ke tiga kompetitor ini diketahui sudah memulai kampanye monologis sesuai ketetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kutai Barat (Kubar) pada 25 September lalu telah dimanfaatkan masing-masing calon berdasarkan jadual kampanye.
Suhu politik pun mulai memuncak seiring bergulirnya isu ditengah lapisan Masyarakat semakin santer dari para pendukung dan simpatisan setiap kandidat.
Menyikapi hal tersebut, pemerintah daerah, melalui bupati Kutai Barat Fx. Yapan didampingi wakil bupati Edyanto Arkan, Sekretaris Daerah, Asisten I, II & III Setkab Kubar, seluruh Staf Ahli Bupati, Inspektur Daerah, Seluruh Kepala OPD, Direktur RS HIS, Direktur PDAM dan seluruh Kepala Bagian Setkab Kubar melakukan kunjungan kerja (Kunker) di 16 kecamatan dalam wilayah Kutai Barat.
Bupati Kubar Fx Yapan dalam sambutannya mengatakan, menjelang pilkada 27 November mendatang, pihaknya mengimbau seluruh Masyarakat Kutai Barat tetap menjaga stabilitas keamanan serta menciptakan situasi aman, nyaman dan damai. Yapan menyebut, Pilkada ini merupakan pesta rakyat yang harus dihormati, gunakan hak pilih sesuai hati Nurani agar melahirkan pemimpin yang berkualitas, memiliki sumber daya manusia yang handal, serta berpengalaman dalam ilmu pemeritahan.
“Kalian pilihlah sesuai dengan hati Nurani kalian ya, “pinta Yapan kepada masyarakatnya di kampung Kaliq Kecamatan Siluq Ngurai. Rabu (2/10/2024) dalam Kunker dan Silaturahmi Bupati dalam rangka Pengukuhan BPK Se-Kecamatan Siluq Ngurai.
Meski begitu, Bupati Fx Yapan, tak henti-hentinya memberikan pencerahan kepada masyarakatnya agar berhati-hati memilih pemimpin, sebab jangan sampai memilih kucing dalam karung.
“Perlu saya jelaskan pemilu legeslatif DPR itu beda dengan pilkada, kalau pemilu legeslatif itu 100 lebih calon kita memilih 25 orang, setelah 25 orang duduk maka ada ketua, wakil ketua, ketua fraksi dan ketua komisi, makanya di DPR adalah pimpinan kolektif kolegial, jadi 25 caleg kita pilih gak papa siapa kasih duit ambil aja, “ tegas Yapan.
“Tetapi kalau pilkada, dari 183 ribu jiwa Masyarakat Kubar kita hanya pilih satu orang bupati dan satu orang wakil bupati. Maka pesan saya, saya titip nasib Kubar ini ada ditangan kalian Masyaraka, pilihlah bupati yang kalian kenal ya, jangan pilih kucing dalam karung, nanti kalau dia sudah jadi bupati, dia bukan membawa nama pribadinya, tapi nama Kutai Barat ya, “pinta Yapan.
“Ada dua tugas bupati dan wakil bupati kata Yapan. Tugas yang pertama adalah tugas ke dalam, bagaimana meminit system pemerintahan bersama pak sekda, jadi kita meminit tugas atau pemerintah mulai dari kabupaten, kecamatan sampai kampungm, na itu tugas ke dalam, “katanya. Tugas keluar, bupati Kubar harus bisa bersaing dengan bupati dan wali kota di tempat lain, bukan gampang tugas bupati itu, jangan anggap enteng ya? kalian anggap enteng, “kata Yapan. Lebih lanjut.
“Kalau kita pimpinan (Bupati) tidak bisa bersaing, waduuh…., ini IKN (Ibu Kota Nusantara), kemana kita bawa Kutai Barat ini, “ tutup Bupati Kutai Barat Fx. Yapan disambut tepuk tangan meriah warga Masyarakat.
Sistem Pemerintahan di Kutai Barat selama dua periode dibawah kendali Fx Yapan dan Edyanto Arkan rupanya membawa perubahan besar bagi kemajuan Masyarakat Kutai Barat jika dibandingkan dengan pemerintahan sebelum Yakan I dan Yakan II. Yapan pun membeberkan jika selama kepemimpinannya mengklaim hanya dieranya Kubar mendapat penghargaan “Wajar Tanpa Pengecualian” 9 kali.
“Kita bersyukur, kami dua pak wakil dengan di dukung oleh tim kerjanya kami bisa 9 kali WTP atau Wajar Tanpa Pengecualian. Sebelum kami dua jadi bupati wakil bupati Kubar belum pernah mendapat WTP. Dan sekali kita WTP terbaik se – Kalimantan Timur sehingga kita dapat DID atau dana insentif daerah dari pusat hampir Rp.55 Milyar, na itu kita harus bersyukur bisa bersaing, “Pungkas Bupati Kubar Fx Yapan.
Diketahui, Bupati Fx Yapan merupakan kakak kandung calon Bupati Kubar, Sahadi. Di dampingi pasangan ideal, calon wakil bupati, Alexander Edmond anak tertua Ismail Thomas mantan Bupati Kubar dua periode, Sahadi – Alexander Edmond (DIAMOND) Nomor urut 3, dianggap pasangan ini paling relevan dan ideal untuk di pilih pada 27 November mendatang.
“DIAMOND” – dua sosok dengan talenta yang membanggakan, Sahadi dengan latar belakang birokrasi, ahli dalam ilmu pemerintahan yang mumpuni tentu tak begitu sulit baginya membawa Kubar Mantap dan masyarakatnya semakin Sejahtera.
Sementara sang wakil, Alexander Edmond akrab disapa Momon, ia dikenal pengusaha muda sukses, maka tak heran, kampanye DIAMOND di setiap titik, Momon selayaknya selebritis yang lagi kondang karena Gen-Z dan emak-emak selalu minta foto Bersama.
Penulis: Johansyah.