Libur Panjang Waisak 2025 Antusiasme Warga Indonesia dan Dunia Melihat Masa Depan IKN

PPU IKN Reportase Expose.com – Suara langkah kaki berpadu dengan denting harapan di jantung pembangunan nasional. Libur panjang Waisak 2025 menjadi momen bersejarah. Puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia, bahkan mancanegara, berbondong-bondong mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) yang tengah bangkit dari tengah hutan Kalimantan Timur.

Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, yang dulunya hanya menjadi wacana di kepala banyak orang, kini menjadi destinasi nyata. Dari pelajar hingga pensiunan, dari warga lokal hingga wisatawan asing, semua datang dengan tujuan sama menyaksikan langsung wajah baru Indonesia yang sedang dibentuk dari nol.

Bacaan Lainnya

“Kalau hari biasa, pengunjung sekitar 400 sampai 1.000 orang. Tapi libur seperti ini bisa tembus 10.000 bahkan 14.000 orang per hari,” ungkap Yosef Tanu, Koordinator Pelayanan Kunjungan Otorita IKN, saat ditemui di Rest Area IKN, Minggu (10/5/2025).

Baca juga:

https://tribungardaikn.com/perempuan-muslimat-nu-tegaskan-dukungan-kuat-terhadap-ikn-perempuan-siap-jadi-pilar-peradaban-baru/

Lonjakan pengunjung menunjukkan betapa besar rasa ingin tahu masyarakat terhadap proyek pemindahan ibu kota ini. Di tengah geliat alat berat dan gedung-gedung yang menjulang, pengunjung bisa melihat langsung bus listrik melintasi jalan-jalan rapi, fasilitas publik modern, dan beragam titik layanan gratis dari Otorita IKN, mulai dari registrasi hingga transportasi keliling kawasan.

Yang mencolok, lebih dari 60 persen pengunjung berasal dari luar Kalimantan. Ini bukan lagi proyek lokal, tapi mimpi nasional yang kini jadi nyata.

Salah satu yang datang adalah Rusniati Paget, pensiunan guru asal Barito Timur. Ia tampak haru melihat langsung pembangunan yang selama ini hanya ia lihat dari televisi.

“Saya merinding. Ini bukan sekadar proyek, ini simbol kebangkitan. Yang bilang IKN mangkrak, pasti belum pernah datang ke sini,” ujarnya dengan mata berbinar.

Meski masih dalam tahap konstruksi, suasana IKN mulai terasa hidup. Mushalla, tempat duduk, toilet bersih, gerai makanan lokal, hingga kios cenderamata semua ditata rapi, walau masih berada dalam zona proyek aktif. Ketertiban tetap dijaga ketat: pengunjung dilarang merokok, menerbangkan drone tanpa izin, atau masuk ke area pembangunan.

“Semua fasilitas gratis, tapi ini bukan tempat wisata biasa. Ini tempat lahirnya masa depan bangsa,” tegas Yosef.

Bagi banyak pengunjung, kunjungan ini bukan sekadar liburan, tapi perjalanan spiritual dan emosional: menyaksikan langsung arah perubahan negeri, dan menanam harapan baru bahwa pembangunan tak lagi terpusat di Jawa.

“IKN ini warisan untuk anak cucu kita. Pemerataan itu nyata sekarang. Kalimantan Timur bersinar. Menuju Indonesia Emas 2045,” tutup Rusniati.

Libur panjang memang berakhir, tetapi semangat yang tertinggal di IKN menandai satu hal, masa depan sedang dibangun dan setiap warga diajak menjadi saksi dan bagian dari perubahan besar ini.

Penulis: Johansyah.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *