Nusantara, Reportase Expose.com – Panitia dan dewan juri Nusantara Short Film Festival 2025 resmi mengumumkan para pemenang dalam malam penutupan Nusantara Cultural Festival yang berlangsung meriah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Minggu (1/6/2025).
Dalam kategori film dokumenter, juara pertama diraih oleh Balikpapan Teras Karya lewat film “Cahaya Nusantara”, yang disutradarai oleh sineas muda berbakat Aqila Nayyara Zakee Anwar. Film ini mengangkat kisah seorang anak dalam memahami makna Generasi Emas 2045, melalui sudut pandang lokal yang kuat dan wawancara dengan tokoh adat Suku Paser Balik.
Juara kedua jatuh kepada Studio Gama Balikpapan dengan film “Kota Ibu”, sementara posisi ketiga diraih oleh “Langkah Kecil di Kota Besar”, produksi SMPN 27 Sepaku, Penajam Paser Utara.
Sementara itu, pada kategori film fiksi, penghargaan tertinggi diberikan kepada film “Nusaraya” karya Afgan Amboina, rumah produksi asal Ambon, Maluku Utara. Juara kedua diraih oleh film “Wathek (Karakter)”, garapan Yayasan Desa Sinema Kepuduhan dari Tegal, Jawa Tengah, sedangkan juara ketiga diberikan kepada “Tubuh Menari, Tanah Mengingat”, produksi Nusantara Entertainment Production, Penajam Paser Utara (PPU).
Selain kategori utama, panitia juga menetapkan dua film sebagai Film Favorit Pilihan Penonton, yakni “Anang” produksi Kelompok Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) IKN, dan “Perahu Kecil”, yang juga berhasil mencuri perhatian publik.
Masing-masing pemenang utama memperoleh hadiah uang tunai, yakni Rp15 juta untuk juara pertama, Rp11 juta untuk juara kedua, dan Rp7,5 juta untuk juara ketiga. Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita IKN, H. Alimuddin, didampingi oleh Anggota DPD RI asal Kalimantan Timur, Yulianus Henock Sumual, serta sejumlah pejabat OIKN lainnya.
Ruang Ekspresi dan Apresiasi Bagi Sineas Muda
Nusantara Short Film Festival merupakan bagian dari upaya Produksi Film Negara (PFN) bekerja sama dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk mendorong kreativitas sineas muda dari seluruh Indonesia. Tahun ini, sebanyak 27 film berhasil dikurasi dari total 44 peserta yang mendaftar.
Deputi OIKN H. Alimuddin menyampaikan harapannya agar karya-karya para peserta dapat menjadi media yang efektif untuk memperkuat eksistensi IKN sebagai pusat peradaban baru Indonesia.
“Saya berharap film-film ini bisa menginspirasi masyarakat, khususnya generasi muda, untuk memahami dan mencintai IKN sebagai bagian dari masa depan Indonesia,” ujarnya.
Senada, Direktur Produksi PFN sekaligus juri festival, Christo Putra Arif, menegaskan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga ruang ekspresi dan perayaan jati diri bangsa.
“Tema festival budaya tahun ini, ‘Kita Adalah Nusantara, Nusantara Adalah Kita’, menegaskan bahwa identitas budaya bukan sekadar warisan, melainkan tanggung jawab bersama untuk terus dirawat dan dikembangkan melalui karya, termasuk film pendek,” katanya.
Kisah di Balik Film dan Para Juara
Aqila Nayyara Zakee Anwar, sutradara Cahaya Nusantara, mengaku sangat bangga filmnya meraih juara pertama.
“Harapan saya, film ini bisa memotivasi generasi muda Indonesia untuk tidak takut bermimpi dan terus berkarya demi Indonesia Emas 2045,” ungkapnya. Sebelumnya, Aqila juga pernah meraih juara dua pada 2024 lewat film Magical of Nusantara yang menampilkan pesona wisata dan budaya di sekitar IKN.
Sementara itu, Sumarjo, sineas dari Desa Kepunduhan, Tegal, yang memenangkan juara dua lewat film Wathek (Karakter), menuturkan bahwa produksi filmnya dilakukan secara mandiri tanpa bantuan profesional.
“Kami buat ini dengan alat seadanya, tapi pesan yang kuat membuatnya bisa diterima,” ujarnya penuh syukur.
Muhammad Afga, kreator film Nusaraya yang menjuarai kategori fiksi, mengatakan bahwa filmnya terinspirasi dari keberagaman Indonesia yang tetap satu.
“Semoga ke depan makin banyak ruang bagi sineas muda untuk berkarya,” ujarnya.
Festival ini menjadi salah satu bentuk nyata dukungan terhadap industri film lokal dan penciptaan ekosistem perfilman yang inklusif di IKN dan Indonesia pada umumnya. Dengan menghadirkan karya-karya dari berbagai daerah, Nusantara Short Film Festival menjadi cermin kekayaan narasi budaya dan semangat kolaborasi lintas generasi.
Penulis: Johansyah.