Otorita IKN Gelar PCM untuk Fase Kedua Pembangunan, Basuki Tekankan Kolaborasi, Disiplin, dan Integritas

Nusantara, Reportase Expoe.com – Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggelar Pre-Construction Meeting (PCM) sebagai langkah awal menuju pelaksanaan fase kedua pembangunan IKN. PCM ini menandai dimulainya kontrak baru pekerjaan fisik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan seluruh pihak yang terlibat.

PCM diselenggarakan guna menyepakati metodologi kerja, pengaturan lalu lintas proyek, serta koordinasi teknis lintas sektor sebelum dimulainya aktivitas konstruksi. Forum ini juga berfungsi sebagai upaya mitigasi potensi kendala di lapangan, sehingga proses pembangunan dapat berjalan lancar dan efisien.

Bacaan Lainnya

Dalam arahannya, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi antarpihak untuk menyukseskan fase kedua ini, yang skalanya jauh lebih besar dibanding fase pertama.

“Kita akan memulai pekerjaan fase kedua pembangunan IKN. Akhir bulan ini akan diumumkan pelelangan besar-besaran. Saya bayangkan akan sangat padat. Kita harus bekerja sebagai satu tim, berkolaborasi dan bersinergi,” ujar Basuki saat memberikan arahan pada Kamis (19/06/2025) di Kantor Kemenko 3, Plaza Seremoni, Nusantara.

Basuki juga menegaskan bahwa standar tinggi harus dijaga dalam pelaksanaan pembangunan, terutama dalam aspek kualitas konstruksi, keberlanjutan lingkungan, dan estetika kawasan. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kawasan sempadan sungai (riparian), memperhitungkan risiko banjir, serta disiplin dalam manajemen waktu, mengingat proyek harus selesai dalam waktu sekitar enam bulan dan dimulai di tengah musim hujan.

Salah satu sorotan utama dalam PCM ini adalah pengelolaan lalu lintas proyek dan distribusi material di kawasan KIPP. Basuki meminta agar semua pihak menjaga keteraturan distribusi logistik tanpa merusak infrastruktur yang sudah ada.

“Truk harus bersih, tidak boleh kocar-kacir. Terutama dari batching plant, kalau masih brutal, saya akan tutup. Untuk pengangkutan material, tidak boleh ada pelanggaran ODOL. Disposal harus ditutup dengan terpal, dan sisa material harus dibersihkan dari lingkungan kerja,” tegasnya melalui

Ia juga menekankan pentingnya operasional batching plant yang tertib dan mematuhi standar, termasuk kebersihan kendaraan dan kepatuhan terhadap aturan over dimension over loading (ODOL) di jalan nasional.

Menutup arahannya, Basuki mengingatkan seluruh peserta untuk menjaga tata kelola proyek secara transparan dan akuntabel.

“Kita mulai fase dua dengan semangat baru dan disiplin yang lebih baik dari fase sebelumnya. Jangan ada mark up progress, suap menyuap, atau praktik tidak etis lainnya. Mari kita jaga bersama integritas pembangunan IKN,” pungkasnya.

Dengan pelaksanaan PCM ini, Otorita IKN berharap seluruh mitra kerja memahami peran dan tanggung jawabnya, sehingga fase kedua pembangunan dapat berjalan lancar, efisien, dan berintegritas tinggi.

Penulis : Johansyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *