Petinggi Tutung Bantah Tidak Beritahu Warga Terkait Excavator, Sugianto: Saya Juga Tidak Tahu Kalau Ada Alat Berat Masuk Kampung

Kanan, Petinggi kampung Tutung kecamatan Lingang Bigung Kutai Barat, Sugianto.
Kanan, Petinggi kampung Tutung kecamatan Lingang Bigung Kutai Barat, Sugianto.

Sendawar Reportaseexpose.com – Petinggi Kampung Tutung, Kecamatan Linggang Bigung, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Sugianto, membantah tudingan bahwa dirinya tidak memberitahu warga terkait keberadaan alat berat excavator di wilayahnya. Meski mengakui adanya alat berat tersebut, Sugianto menegaskan bahwa ia tidak tahu menahu mengenai operasi atau ada kegiatan penambangan emas di kampung Tutung yang diduga ilegal alias tak ada izin tersebut.

Baca juga berita terkait:

Bacaan Lainnya

https://reportaseexpose.com/diduga-penambangan-emas-ilegal-di-sungai-babi-masyarakat-minta-tindakan-tegas-dari-aparat/

“Seperti alat-alat yang kerja ilegal-ilegal tidak ada laporan, aku pun kalau ada laporan tidak di izinkan, sebab alat yang kerja di pinggir Sungai bisa merusak lingkungan, “kata Sugianto kepada Reportaseexpose.com di Kampung Tutung, Sabtu (1/3/2025).

https://reportaseexpose.com/penambangan-emas-ilegal-di-kampung-tutung-kubar-meresahkan-masyarakat-dan-rusak-lingkungan/

Sugianto menyebut pihak pemilik lahan tidak pernah datang, termasuk pemilik alat (excavator) sehingga ia tidak mengetahui ada berapa banyak alat berat di kampung Tutung.

“Aku terus terang ndak terjun ke lapangan jadi sementara alat itu ndak tau berapa disana itu ndak tau, “ kata petinggi.

https://reportaseexpose.com/excavator-penambang-emas-ilegal-beroperasi-di-kampung-tutung-petinggi-sugianto-dituding-tidak-beritahu-warga/

Hal itu disampaikan Sugianto terkait pernyataan ketua RT 10 yang menyebut bahwa petinggi tidak memberitahu warga terkait ada alat berat masuk kampung Tutung. Sebab menurut Sugianto, mengapa dirinya tidak memberitahu warga karena ia pun tidak tahu kalau ada excavator masuk wilayahnya.

Ketua RT X Kampung Tutung, Heldi pertanyakan Kegiatan penambangan emas di Kampung Tutung kecamatan Linggang Bigung diduga ilegal tanpa izin. Rabu (26/2/2024) Penulis : Johansyah
Ketua RT 10 Kampung Tutung, Heldi pertanyakan Kegiatan penambangan emas di Kampung Tutung kecamatan Linggang Bigung diduga ilegal tanpa izin. Rabu (26/2/2024) Penulis : Johansyah

Kehadiran excavator di Kampung Tutung sempat menghebohkan warga. Alat berat ini diduga digunakan dalam aktivitas penambangan emas ilegal, yang dilakukan tanpa pemberitahuan kepada pengurus kampung maupun lembaga adat setempat. Ketua RT 10, Heldi, mengungkapkan bahwa warga dan pengurus kampung tidak diberi informasi terkait aktivitas tersebut. Bahkan, Kepala Adat dan Badan Permusyawaratan Kampung (BPK) juga tidak mendapat pemberitahuan terkait masuknya alat berat tersebut.

“Saya sebagai Ketua RT tidak tahu apa-apa, dan ini menimbulkan banyak pertanyaan di kalangan warga,” ujar Heldi.

Warga berharap aparat penegak hukum segera turun tangan untuk menyelidiki masalah ini, karena kami merasa dirugikan, sementara hanya segelintir orang yang meraup keuntungan,” tutup Heldi.

Secara terpisah, pernyataan petinggi Tutung, Sugianto yang menyatakan tidak mengetahui aktivitas tersebut dibantah Sekretaris Desa (Sekdes) Kampung Tutung, Syamsudin. Menurut Syamsudin, pernyataan Sugianto tidak sesuai dengan fakta yang ada.

Sekdes/juru tulis kampung Tutung, Samsudin
Sekdes/juru tulis kampung Tutung, Syamsudin

“Ada pihak yang posting kegiatan tambang emas diduga ilegal dibawah itu sebenarnya memang ada pembicaraan pihak yang mengelola excavator datang ke kantor (Kantor Desa Tutung) dan itu atas perintah petinggi dan ada pengurus adat juga dan pertemuan itu di ruang kerja petinggi. Terkait masalah itu kenapa mereka berani? ada kepala adat, BPK, ketua BPK, “beber Syamsudin

“Dalam pembicaraan, karena memang dari awal saya tidak tahu jadi saya malas juga dan kalau tidak di ajak kades masuk ke ruangan saya tidak mau juga karena kapasitas saya tidak ada, dan saya enggak mau nanti kalau urusan capeknya saya di ajak kalau urusan yang enak-enak saya tidak di ajak, “ tutur Sekdes Syamsudin.

Ironisnya, seorang kepala wilayah pada Tingkat kampung sampai tidak mengetahui terkait berapa jumlah alat berat/excavator masuk di kampung Tutung, Sugianto mengaku tidak mengetahui jumlah pasti alat berat yang beroperasi di Kampung Tutung. Ia menegaskan jika dirinya tidak mengetahui adanya kegiatan tersebut, karena pihak pemilik lahan dan pemilik excavator tidak pernah memberitahunya.

“Terus terang saya tidak turun ke lapangan, jadi saya tidak tahu berapa banyak excavator yang beroperasi di sana,” tutup Sugianto.

Dari informasi yang diterima, terdapat tiga lokasi penambangan terpisah di Kampung Tutung yang diduga melibatkan tiga unit excavator. Aktivitas ini terus menjadi sorotan warga yang merasa dirugikan dan menginginkan kejelasan serta tindakan tegas dari pihak berwenang.

Penulis: Johansyah

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *