Respons Cepat PDAM Tirta Sendawar Diapresiasi Warga Gang Senaiq: Air Bersih Kembali Mengalir

Petugas teknis PDAM tengah melakukan perbaikan kebocoran pipa induk akibat kegiatan proyek rumah warga menggunakan excavator di Kampung Sekolaq Joleq Kecamatan Sekolaq Darat Kutai Barat, Foto Johansyah, Selasa (23/09/2025)
Petugas teknis PDAM tengah melakukan perbaikan kebocoran pipa induk akibat kegiatan proyek rumah warga menggunakan excavator di Kampung Sekolaq Joleq Kecamatan Sekolaq Darat Kutai Barat, Foto Johansyah, Selasa (23/09/2025)

Reportase Expose.com, Sendawar – Warga Gang Senaiq, Kampung Sekolaq Joleq, Kecamatan Sekolaq Darat, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Sendawar, Untung Surapati. Ucapan itu disampaikan atas respon cepat PDAM dalam mengatasi gangguan aliran air bersih di wilayah mereka.

Aliran air bersih sempat terhenti selama dua hari akibat kebocoran pada pipa induk, yang disebabkan aktivitas pembangunan rumah warga menggunakan alat berat excavator.

Bacaan Lainnya

“Kami dua hari tidak mendapatkan air bersih karena pipa induk bocor saat ada penggalian tanah untuk pondasi rumah warga,” ungkap salah seorang warga kepada reportaseexpose.com, yang enggan disebutkan namanya.

Menanggapi laporan tersebut, warga langsung menghubungi Dirut PDAM, Untung Surapati, melalui pesan WhatsApp. Tak butuh waktu lama, tim teknis PDAM langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan perbaikan.

“Begitu saya menerima laporan dari warga Gang Senaiq, saya langsung perintahkan tim untuk turun ke lapangan. Alhamdulillah, perbaikan bisa segera dilakukan dan air kembali mengalir,” jelas Untung saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (23/09/2025) siang.

Untung mengungkapkan bahwa kerusakan serupa kerap terjadi akibat aktivitas penggalian tanah oleh warga, kontraktor, maupun pemasangan kabel jaringan oleh pihak lain.

“Sering kali kami mendapat laporan air tidak mengalir. Setelah dicek, ternyata pipa bocor karena proyek penggalian. Seharusnya, kalau kerusakan disebabkan oleh kegiatan pihak lain, maka merekalah yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Namun di lapangan, lanjutnya, PDAM-lah yang kerap menanggung seluruh biaya perbaikan, termasuk keperluan logistik untuk para pekerja di lapangan.

“Tim kami kerja siang malam, tanpa kenal waktu. Terkadang sedih juga melihat mereka begitu bersemangat meski harus lembur. Tapi demi kepuasan pelanggan, kami akan terus berupaya memberikan pelayanan terbaik,” tutup Untung dengan penuh semangat.

Penulis: Johansyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *