Sahadi Klarifikasi Isu Fitnah dan Tuduhan Menyesatkan

Calon bupati dan wakil bupati, Sahadi dan Alexander Edmond (Diamond) nomor urut 3
Calon bupati dan wakil bupati, Sahadi dan Alexander Edmond (Diamond) nomor urut 3

Kutai Barat, ReportaseExpose.com – Calon Bupati Kutai Barat, Sahadi, akhirnya angkat bicara terkait isu miring dan fitnah keji yang menimpa dirinya. Isu tersebut berkaitan dengan kasus KwH listrik yang tengah berproses di Pengadilan Tipikor Samarinda.

Sahadi, yang akan berkompetisi dalam Pilkada pada 27 November mendatang, mengungkapkan bahwa dirinya kerap diserang dengan berbagai tuduhan, termasuk isu bahwa ia akan segera dipenjara. Tuduhan ini dianggap sebagai upaya lawan politiknya untuk menjatuhkan kredibilitasnya di mata masyarakat.

“Saya perlu mengklarifikasi terkait beberapa isu yang berkembang liar di masyarakat bahwa pak Sahadi itu endak lama lagi di tangkap masuk penjara katanya ya kasus KwH. Jadi saya perlu sampaikan kepada bapak ibu sekalian kasus KwH itu sudah selesai, saya sudah menyampaikan keterangan saksi pada tanggal 29 Oktober di pengadilan Tipikor jadi tidak ada kaitannya sama sekali dengan saya. Karena saya di tuduh menerima uang Rp816 Juta, ” ujar Sahadi.

“Rp816 juta itu ternyata pengembalian temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas kegiatan itu bukan uang yang dibayar ke saya, bukan saya yang menerima saya tidak pernah menerima. Kalau saya mau di tangkap sebelum pak Hamzah dan pak Suryadi.

Jadi nanti kalau ada isu yang berkembang liar itu bahwa saya terlibat, saya tidak terlibat itu sudah selesai, ” ungkap Sahadi

Ia juga menjelaskan bahwa tuduhan dirinya menerima uang Rp816 juta tidak benar. Menurutnya, jumlah tersebut merupakan pengembalian atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terkait kegiatan tersebut, bukan uang yang diterima olehnya.

Diketahui, pasangan calon bupati dan wakil bupati, Sahadi dan Alexander Edmond (DIAMOND) nomor urut 3 melaksanakan kampanye di Lima titik sekaligus yaitu di kecamatan Tering dua titik dan kecamatan Barong Tongkok tiga titik, Senin (18/11/2024).

Meski sering difitnah, Sahadi dan pasangannya, Alexander Edmond (Diamond), nomor urut 3, memilih untuk tidak membalas serangan tersebut. Mereka berharap Pilkada 2024 menjadi momentum masyarakat untuk memilih pemimpin yang berkualitas.

Penulis: Johansyah

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *