Sekretaris Nasdem Mundur. Ery Adam: Siap Menangkan DIAMOND Jadi Bupati 2024.

Kutai Barat reportaseexpose.com – Elvin Ery Adam secara resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Nasdem Kutai Barat (Kubar). Pengunduran Elvin Ery Adam lantaran rekomendasi yang telah diberikan partai Nasdem kepada pasangan Sahadi – Alexander Edmond (DIAMOND) itu sudah dilayangkan ke DIAMOND pada Juni lalu.

Pada 27 Agustus tiba-tiba keluar lagi surat dari partai Nasdem Kubar yang isinya untuk pasangan Frederick Edwin – Nanang Adriani (FENA). Dasar itulah yang menjadikan FENA untuk mendaftar di KPU Kubar pada Rabu 28 Agustus.

“Rekomendasi Nasdem Kubar itu sudah diberikan ke DIAMOND pada Juni lalu, tiba-tiba kok diberikan ke FENA, “tegas Ery Adam kepada media ini melalui wawancara eksklusif di rumah kediamannya Kamis (29/8/2024) siang.

Ery Adam bukan saja menyesali peristiwa itu, bahkan ia menyebut ini pelanggaran berat ad/art organisasi. Pasalnya, perubahan dukungan ke FENA itu tidak melibatkan dirinya selaku sekretaris DPD Nasdem Kubar.

“Ketua DPD Nasdem Kubar (Agus Sofyan) menelpon saya bahwa B. 1 Kwk itu diberikan ke FENA tanggal 27 Agustus 2024 sekitar jam 08.00 Wita pada saat hari H pendaftaran Sahadi – Alexander Edmond ke KPU, “ucap Ery dengan nada sedikit marah.

Dan lebih anehnya lagi, setelah Ery tidak mau menandatangani surat dukungan ke FENA lantaran dirinya tidak diberitahu sebelumnya, kemudiaan muncul sekretaris dadakan, Mukhlis yang tandatangani surat dukungan ke FENA pengganti Ery Adam bertindak sebagai sekretaris. Ery juga berencana akan mendatangi ketua KPU Kubar untuk menanyakan apakah boleh orang di luar unsur pimpinan menandatangani surat prinsip.

“Justru saya pertanyakan, dalam kapasitas apa Muklis itu bisa menandatangani surat prinsip itu, padahal dia (Mukhlis) itu hanya LO (Liaison office) saja tapi kok bisa menandatangani surat prinsip dan tidak pernah dibawa pada rapat internal, “beber Elvin Ery Adam.

Ia menilai langkah yang diambil Agus Sofyan selaku ketua DPD Nasdem Kubar itu sudah mencederai ad/art Nasdem yang notabene adalah partai besar di republik ini. Atas tingkah laku Agus Sofyan yang dinilai Ery Adam sangat otoriter dan diktator dalam menjalankan organisasi ini, ia memutuskan untuk tidak menandatangani berkas dukungan ke FENA untuk diserahkan ke KPU Kubar.

“Ya karena itu saya anggap salah dan tidak sesuai dengan ad/art partai ya saya tidak mau tandatangan, “tegas Adam.

Dengan ulah Agus Sofyan yang dinilai tidak paham organisatoris, ia memutuskan mengundurkan dari jabatan sekretaris DPD Nasdem.

Selain Elvin Ery Adam mengundurkan diri lantaran kecewa dengan ulah ketua DPD Nasdem, Agus Sofyan, kemudian menyusul dua orang lagi pengurus Nasdem yang mundur yaitu Hermanius wakil ketua bidang Olahraga dan RONIS.ST Kader Nasdem.

Dalam pernyataannya, Ery menyatakan kesiapannya untuk mendukung penuh pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Sahadi – Alexander Edmond (DIAMOND) dalam Pilkada Kutai Barat yang akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.

“Saya mengundurkan diri dari posisi Sekretaris DPD Nasdem Kubar untuk bisa lebih fokus dalam memenangkan pasangan Sahadi – Alexander Edmond di Pilkada Kubar 2024,” ujar Ery Adam.

Ia juga menegaskan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui pertimbangan matang dan diskusi bersama dengan berbagai pihak di internal partai.

Pasangan Sahadi – Alexander Edmond dinilai memiliki visi dan misi yang sesuai dengan aspirasi masyarakat Kutai Barat, serta komitmen kuat untuk membangun daerah ini menjadi lebih maju dan sejahtera. Ery Adam yakin, dengan pengalaman birokrasi dan kapabilitas yang dimiliki oleh kedua calon, Sahadi – Alexander Edmond dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi masyarakat Kubar.

Dengan keputusan pengunduran dirinya, Ery berharap dapat lebih maksimal berkontribusi dalam upaya pemenangan Sahadi – Alexander Edmond di Pilkada 2024.

“Saya berkomitmen untuk berjuang bersama tim dan seluruh elemen masyarakat, memastikan kemenangan Sahadi – Alexander Edmond demi masa depan Kubar yang lebih baik,” tambahnya.

Pilkada Kutai Barat yang akan digelar pada 27 November 2024 menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan arah kepemimpinan daerah di masa depan. Dukungan dari figur-figur penting seperti Ery Adam diharapkan dapat memberi pengaruh signifikan pada hasil akhir pesta demokrasi tersebut.

Atas ulah ketua DPD Nasdem Kubar, Agus Sofyan yang bertindak sewenang-wenang dan mengabaikan prinsip-prinsip ad/art Nasdem, untuk itu ia akan berkonsultasi dengan pakar hukum, dan tidak menutup kemungkinan Ery akan membawa kasus ini ke jalur hukum.

Reporter; Johansyah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *