Nusantara Reportase Expose.com – Di tengah geliat pembangunan infrastruktur menuju Ibu Kota Nusantara (IKN), PT Waskita Karya (Persero) Tbk menunjukkan komitmennya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah membangun jembatan satwa di sekitar proyek Jalan Tol IKN Seksi 3B, segmen KKT Kariangau Simpang Tempadung, Kalimantan Timur (Kaltim)
Jembatan satwa sepanjang 8,16 meter ini dirancang khusus sebagai jalur perlintasan alami bagi hewan-hewan endemik Kalimantan, seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, dan orangutan. Struktur ini menghubungkan dua bukit yang terpisah oleh jalan tol, menjaga kesinambungan habitat di kawasan hutan lindung Sungai Wein.
“Jembatan ini dibangun untuk memudahkan perpindahan satwa liar yang habitatnya berada di hutan lindung sekitar proyek tol. Ini adalah bagian dari upaya kami menjaga keseimbangan antara pembangunan dan konservasi,” ujar Ermy Puspa Yunita, Corporate Secretary Waskita Karya, Senin (26/5/2025).
Berbeda dari jembatan pada umumnya, jembatan satwa ini berbentuk dua lintasan terowongan yang ditimbun tanah. Untuk mengurangi dampak lingkungan, Waskita Karya menggunakan mortar busa sebagai pengganti timbunan tanah konvensional. Teknologi ini dinilai lebih ringan dan ramah lingkungan, selaras dengan konsep green infrastructure yang diusung di kawasan IKN.
“Kami menyadari bahwa bukan hanya manusia yang membutuhkan jalur aman dan nyaman. Hewan pun perlu ruang hidup yang tidak terganggu. Inilah bentuk nyata perhatian kami terhadap ekosistem,” tambah Ermy.
Proyek senilai Rp2,6 miliar ini menghadapi tantangan tersendiri karena lokasinya berada di koridor satwa liar dan berhimpitan langsung dengan hutan lindung. Proses konstruksi dilakukan dengan sangat hati-hati agar tidak mengganggu keberadaan hewan-hewan yang dilindungi.
Meski penuh tantangan, Waskita optimistis proyek jembatan satwa ini dapat diselesaikan sesuai jadwal, yakni pada Agustus 2026, seiring dengan target penyelesaian Jalan Tol IKN Seksi 3B.
Waskita Karya menegaskan bahwa pembangunan IKN bukan sekadar membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun harmoni antara manusia dan alam demi masa depan yang berkelanjutan.
Penulis: Johansyah.